“Bisakah kau
mempercepat langkahmu?”
“Diamlah”
Disini adalah Mukawa
Sato, seorang anak tahun kedua di sekolah menengah atas. Dia sedang dalam
perjalanan menuju ke sekolahnya saat ia bertemu dengan Ichinose Mina.
Mina adalah teman
Sato sejak masih kecil. Mereka tinggal bersebelahan. Orangtua mereka juga
merupakan sahabat ketika masih kuliah. Jadi, itu wajar bagi mereka untuk akrab.
Adapun masalahnya
adalah Mina. Mina selalu berkata kasar setiap saat ia bertemu dengan Sato.
“Kau benar-benar
payah. Itulah sebabnya kau tidak punya pacar”
“Bisakah kau
tidak mengatakan hal itu setiap saat?”
Padahal hubungan
mereka baik-baik saja sampai mereka tamat dari sekolah menengah pertama. Tapi,
begitu masuk ke sekolah menengah atas, sikap Mina tiba-tiba berubah dan menjadi
kasar. Sato, yang mengenal Mina sejak lama benar-benar bingung dengan perubahan
sikapnya.
***
“Bagaimana
hubunganmu dengan Ichinose akhir-akhir ini?”
“...Dia masih
seperti biasanya. Kasar seperti sebelumnya”
Yang sedang
berbicara dengan Sato adalah Watanabe Yuu. Yuu dan Sato sudah berteman semenjak
sekolah menengah pertama dan menjadi sahabat tidak lama setelahnya.
“Aku benar-benar
tidak mengerti. Bagaimana sikapnya bisa berubah sejauh itu. Hei, katakan
padaku. Apa kau pikir aku melakukan hal buruk padanya tanpa aku ketahui?”
“Aku pikir tidak.
Aku tidak bisa melihat sesuatu yang salah”
Sebenarnya,
semenjak kejadian itu, Sato sudah berulang kali mencoba mengingat-ingat setiap
hal yang mereka lalui. Itu untuk mengetahui apakah dia melakukan sesuatu yang
salah atau tidak. Tentu saja jawabannya adalah tidak, tapi Sato masih
bersikeras untuk mengingat.
“Hei, aku punya
sebuah ide kalau kau mau mendengarkan”
Sato yang masih
dalam pikirannya mendengar sebuah proposal yang diajukan oleh temannya itu.
“Apa itu?”
“Aku percaya
bahwa kau tidak melakukan kesalahan. Satu hal yang aku pikirkan, kesalahannya
ada pada Ichinose itu sendiri”
“Apa maksudmu?”
“Kau akan segera
mengerti. Aku punya sebuah rencana. Cobalah untuk menghindarinya untuk beberapa
hari”
“Apa kau gila?!
Dia bahkan sudah kasar padaku dan sekarang kau ingin aku mengabaikannya?”
“Tenanglah, jika
rencana ini berhasil maka kau jika akan senang. Percayalah”
“...”
Sato awalnya
sedikit ragu dengan rencana yang diajukan oleh temannya itu. Tapi, karena Yuu
sangat yakin, Sato tidak punya pilihan untuk mencobanya. Barangkali ada
keajaiban yang akan datang dan memecahkan masalah ini.
***
“Sato, belikan
aku minuman”
“...”
“Sato kau
menghalangi jalanku”
“...”
“Sato apa kau
punya pulpen tambahan?”
“...”
“Sato...”
“...”
Sesuai dengan
rencana Yuu, Sato mengabaikan Mina seharian penuh pada hari besoknya. Walaupun
itu agak berat bagi Sato pada awalnya, tapi dia berhasil. Sato terus meminta
maaf pada Mina dalam hatinya dan berharap masalahnya tidak menjadi lebih besar.
Sementara itu dari sisi Mina, tampaknya ia berhasil terperangkap pada jebakan
Yuu
***
Tunggu-Tunggu
Kenapa Sato
tiba-tiba menghindariku?
Kenapa dia
tiba-tiba mengabaikanku?
Aku dan Sato
sudah berteman sejak kecil. Aku tahu segala hal tentangnya. Aku tahu bahwa ada
sesuatu yang salah ketika ia mulai mengubah sikapnya seperti itu.
Apakah itu
karena aku terlalu kasar?
Oh Tidak
Sudah kuduga
aku tidak seharusnya melakukan itu
Sejak kami masuk
ke sekolah menegah atas, aku mulai melihat Sato sebagai pria. Itu membuatku
tidak bisa menahan diri saat berada di dekatnya dan...Membuatku sedikit kasar
padanya. Tentu aku tidak menginginkan hal itu terjadi, tapi aku tidak bisa
menghentikannya.
Dan sekarang aku
mendapatkan hasilnya
Apa yang harus
aku lakukan?
Kami tidak pernah
benar-benar bertengkar sebelumnya.
Ketika ada
masalah, salah satu dari kami akan meminta maaf dan masalah itu akan selesai.
Tapi, kali ini
sepertinya sedikit lebih rumit.
Aku tahu, aku
harus meminta maaf sebelum semuanya terlambat.
***
Saat ini berada
di depan rumah Sato. Sato sedang berada di kamarnya di lantai atas. Di bawah
ada ibunya yang sedang memasak untuk makan malam. Ketika sebuah suara bel pintu
berdering
Ringg
“Oh, Mina-chan.
Sudah lama kau tidak mampir”
“Maaf mengganggu,
bibi. Apakah Sato ada di rumah?”
“Benar, dia
sedang di kamar. Tapi, kenapa kau terlihat tergesa-gesa?”
Mina muncul di
depan pintu dengan suara mendesah karena berlari. Ibunya Sato bahkan bisa
melihat keringat di kening Mina dengan jelas.
“Bolehkah aku
masuk? Ada yang harus aku bicarakan”
“Tentu saja.
Tunggu, Mina?”
Tanpa membiarkan
ibunya Sato menyelesaikan kata-katanya, Mina langsung naik dan menuju ke kamar
Sato.
“Sato!”
“Ughhh...Mina?!
Kau mengagetkanku”
“Maafkan
aku...Maaf karena sudah berkata kasar akhir-akhir ini...Tolong jangan abaikan
aku seperti itu...Aku tidak akan tahan..hic..hic”
Suara Mina
terbata-bata tercampur dengan tangisannya. Dia menangis dengan keras di dada
Sato yang sedang duduk di kasurnya.
“Mi-Mina
tenangkan dirimu”
“Tidak sampai kau
memaafkanku...hic”
Melihat Mina
menangis seperti itu di hadapannya membuat Sato tidak bisa berkata apa-apa. Dia
tidak pernah melihat Mina menangis seperti itu. Sepertinya ini karena rencana
Yuu.
“Kalau begitu,
katakan kenapa kau begitu kasar padaku akhir-akhir ini?”
“Itu...Itu...”
Kata-kata Mina
tidak bisa ia ucapkan walaupun sudah ada di ujung lidahnya.
“Aku tidak akan
memafkanmu sampai kau bicara”
“Hah?! Itu..Itu
karena aku mulai melihatmu sebagai lawan jenis!”
“...Ha?”
Sato tidak tahu
reaksi apa yang harus dia keluarkan.
“Maksudmu..Kau
berpikir aku ini perempuan?”
“Bukan
begitu...Singkatnya... Aku pikir... Aku mulai menyukaimu. Karena itu aku
mencoba untuk menahan rasa maluku dengan berkata kasar...Hingga akhirnya aku
tahu aku sudah kelewatan..maafkan aku...hic”
Sato yang
mendengarkan pengungkapan perasaan mendadak dari Mina hanya bisa menutup
wajahnya yang memerah karena malu. Ia tidak menyangka bahwa Mina, teman masa
kecilnya akan memiliki perasan padanya.
“Begitu ya...Maaf
karena tidak menyadarinya”
“Tidak
apa-apa...Aku rasa tidak akan ada yang menyadarinya kalau caranya seperti
itu...Jadi, bisakah kau memaafkanku? Tolong jangan abaikan aku seperti
tadi...Tolong”
Sato melepaskan
tangannya dari wajah dan mengelus kepala Mina dengan lembut.
“Tentu, aku
memaafkanmu. Dan untuk yang kau katakan tadi...Aku akan memikirkannya”
“Baiklah...Selama
kita bisa berbaikan...Aku tidak masalah seberapa lamapun itu”
“Mi-Mina?!
“Sato!”
Mina yang senang
karena masalah telah selesai, langsung memeluk Sato dengan erat. Itu membuat
mereka berada dalam posisi yang bisa dengan mudah di salah pahami.
***
“Aku senang
kalian berdua akhirnya berbaikan”
“Terimakasih
karena sudah membantuku Yuu”
Sato dan Yuu
kembali berbicara di koridor kelas. Perbedaannya adalah, kali ini ada Mina yang
berada di samping Sato.
“Tapi aku tidak
menyangka itu hanya perlu satu hari. Aku pikir itu akan menghabiskan
berminggu-minggu”
“Itu... Aku tidak
akan tahan kalau Sato mengabaikanku selama itu”
“Mina...Jangan
membuatku malu...”
“Hahaha...Kalian
benar-benar pasangan yang unik”
“Diamlah!”
Dan dengan ini,
Sato dan Mina kembali ke sikap mereka masing-masing
Comments
Post a Comment