Skip to main content

Pedang Hitam

Rito melayangkan serangan pamungkas yang ditujukan pada sang penguasa bayangan. Namun, rupanya itu belum cukup untuk mengalahkan si raksasa itu yang memiliki full-armor dan attack. Ini bukan perkara mudah baginya. Disisi lain teman-temannya juga sudah sekarat dan kelelahan karena monster-mosnter kecil muncul tanpa mengenal kata habis. Hanya Rito yang bisa diandalkan dalam situasi seperti ini walau dia tahu perlengkapannya bukanlah tandingan sang raksasa sama sekali.

Di tengah-tengah keterpurukan itu, bencana kembali datang. Monster-monster kecil kembali berdatangan menuju tepat kearah Rito tanpa memperdulikan timnya yang lain – seakan diberi perintah untuk membantu sang penguasa bayangan. Mereka mulai berlari ke arah Rito. Tapi.

“Rito, Awas!”

Sang Healer, Rena membangkitkan dirinya walau sekejap untuk memberikan penyembuhan terakhir yang bisa dia berikan. Penyembuhan itu juga memberikan buff dapat meningkatkan serangan sekaligus daya tahan Rito terhadap serangan lawan.

Tak mau buff itu sia-sia, Rito tidak memperdulikan barudak-barudak itu dan fokus menyerang sang penguasa bayangan. Dengan pedangnya yang sudah berada di titik kerusakan, seharusnya ini menjadi serangan terakhir yang dapat dia daratkan.

“Hiaaaa!”

Bilah tajam si pedang tepat menusuk ke bagian leher penguasa bayangan dan berhasil menebasnya dengan dorongan yang mngeluarkan banyak sekali tenaga.

“Kita berhasil?”

Semua teman timnya perlahan bangkit .

“Kalian sudah baikan?”

“Iya, tepat setelah kau mengalahkannya” Kata Zian

“Apa mungkin itu semacam effect?”

“Bisa jadi, tapi sepertinya kami tidak sepenuhnya pulih. Akupun masih merasakan sedikit sakit pada kakiku” Keluh Dea sambil memegangi lututnya yang memar.

“Selamat Para Kesatria Pemberani. Kalian telah menyelesaikan misi kalian yang sudah berjalan sepuluh tahun”

Sebuah suara terdengar. Itu adalah suara Dewi Athena, Dewi yang mengantarkan mereka menuju ke sebuah dunia fantasi yang dikatakan sedang berada pada masa terpuruknya. Seorang musuh abadi yang bahkan tidak bisa dikalahkan orang para pejuang tier-s dari dunia tersebut.

“Sesuai janji, aku akan memberikan apapun permintaan kalian. Tapi ingat, itu hanyalah satu permintaan”

Semua orang melihat satu sama lain dengan senyuman karena akhirnya tujuan hidup mereka sudah tercapai di dunia ini dan dapat pergi tanpa adanya penyesalan. Kompak meraka berbicara lantang

“Kami ingin kembali ke dunia kami sebagai diri kami tanpa menghilangkan kenangan yang bahagia ini”

“Dimengerti, aku akan mengirimkan kalian kembali ke dunia kalian. Berikut juga dengan seluruh kenangan yang sudah kalian lalui bersama-sama”

Sebuah kilatan cahaya dengan corak altar putih muncul di bawah kaki mereka berempat secara serentak. Itu adalah portala dimensi. Lekat di ingatan mereka bahwa portal itu jugalah yang mengantarkan mereka menuju ke dunia fantasi ini.

“Aku akan memberitahu seluruh penduduk dunia ini bahwa kalian sudah penjadi pahlawan legendaris yang mengalahkan sosok paling mengerikan. Kalian selamnya bisa kembali kesini dan mendapat kehormatan dari para penduduk”

Senang mereka mendengarnya


Comments