Mau bagaimanapun, misteri hanya akan menjadi sebuah misteri saat itu menimbulkan banyak pertanyaan di dalam benak masyarakat. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana detail kejadiannya hingga itu terungkap. Sayangnya, ada banyak misteri yang sepertinya memang di peruntukan untuk menjadi buah bibir.
Sebuah kisah pada sebuah sekolah yang letaknya tidak akan saya sebutkan. Saya tidak akan mengatakan apakah ini karangan ataupun kejadian nyata. Walau, saya berharap ini hanya fiksi belaka.
Bagaimana jadinya jika sebuah kelas yang pada pagi harinya selalu berisik dengan candaan dan tawa riang anak-anak pada pagi hingga sore hari, berubah menjadi semengerikan kuburan pada tengah malam? Kencangkan sabuk pengaman dan kita akan mulai kisahnya.
Ini adalah kisah dari seorang anak yang tidak akan di sebutkan namanya. Seperti yang sudah tertera di atas, dia adalah salah satu anak yang ikut andil dalam keributan di kelas sehari-hari. Bukan dalam artian yang buruk. Dia hanya senang berbagai tawa dengan kawan-kawan dan juga gebetannya yang imut.
Dia bersama teman-temannya sedang dalam penugasan oleh kelasnya untuk membersihkan ruang kelas pada malam hari. Kebetulan saat itu adalah hari persiapan untuk lomba kebersihan kelas yang akan di adakan besok paginya.
Ia saat itu ditemani oleh lima orang temannya. Yang mereka lakukan tidak jauh-jauh dari bermain dan bersenda gurau. Mereka pada awalnya tidak memikirkan apa-apa soal kebersihan kelas. Mereka hanya duduk disana dan memainkan gim gawai mereka dengan ceria.
“Hei, kenapa kalian masih ada di sini?”
Seorang pria tua datang menghampiri mereka. Itu adalah bapak-bapak yang bertugas untuk mengunci setiap kelas pada malam hari. Setiap orang yang sefrekuensi dengan anak itu pasti mengenal bapak itu. Bagaimanapun, bapak itu tinggal di samping sekolah. Jadi, anak-anak sering mampir kesana setelah pulang sekolah atau bahkan untuk bolos.
“Anu, Pak. Ini lagi di suruh tugas bersih-bersih sama kelas”
“Yaudah cepetan, ini udah malam”
“Baik pak”
Mereka tidak bisa mengabaikan ucapan dari orang tua. Mereka memasukan gawai mereka dan mulai melakukan tugas bersih bersih mereka selama kurang lebih satu jam.
“Sekarang kalian cepet pulang”
“Baik pak”
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing, begitu juga dengan anak itu.
Sesampainya di rumah, ia kembali menghidupkan gawainya untuk memainkan gim online bersama teman-temannya yang tadi
“Woe, kemana aja lu? Buruan main lagi”
“Gue baru aja pulang. Sabar napa?”
“…Ha?…Lu baru pulang?”
“Iya. Ini gue juga lagi capek habis bersih-bersih”
Pada saat itu ada sekitar tiga orang termasuk dirinya yang sedang bermain gim.
“Kok, lu baru pulang sekarang? Kan udah malem banget ini?”
“Ya kalian juga yang ngajakin gue nongkrong di kelas malem-malem”
“…ha?”
“…ha?”
Mereka bertiga merasakan sesuatu yang aneh pada reaksi masing-masing teman mereka.
“Anu… Kita berdua udah pulang sejak tadi sore”
“…Kami niatnya mau ngeprank lo biar ditinggal sendirian di kelas”
.
.
.
“Lah… Terus yang gue ajak mabar tadi di kelas…Siapa?”
Tidak ada yang tahu siapa yang sebenarnya diajak mabar olehnya pada malam hari di kelas itu.
Lambat laun terdengar bahwa pria tua yang menyuruh anak itu pulang memiliki kemampuan khusus yang dapat melihat mereka . Maksud dari suruhan itu adalah agar anak itu tidak di jerumuskan pada hal yang tidak-tidak. Ini bukanlah kali pertama hal seperti itu terjadi. Ini sudah seperti tugas khusus yang diberikan pihak sekolah kepada si pria tua.
Sebuah misteri kuno pada sekolah yang nantinya di kenal sebagia legenda penyerupa wajah
Comments
Post a Comment